Kamis, 30 Mei 2013

RESONANSI



Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu. Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar gitar, peristiwa ini disebut dengan resonansi, resonansi menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan simpul gelombang dengan panjang gelombang tertentu. Pada saat gelombang berdiri terjadi pada senar maka senar akan bergetar pada tempatnya. Pada saat frekuensinya sama denga frekuensi resonansi, hanya diperlukan sedikit usaha untuk menghasilakan amplitudio besar. Hal inilah yang terjadi pada senar yang dipetik.
 Udara yang mengisi tabung gamelan juga akan ikut bergetar jika lempengan logam pada gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya tabung kolom udara di bawah lempengan logamnya, Anda tidak dapat mendengar nyaringnya bunyi gamelan tersebut. Resonansi juga dipahami untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
Contoh lain peristiwa resonansi adalah pada pipa organa. Pipa organa merupakan semua pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda dapat membuatnya dari pipa paralon.
Pipa organa ini ada dua jenis yaitu:
·         pipa organa terbuka berarti kedua ujungnya terbuka . nada dasar pipa organa terbuka bersesuaian dengan pola sebuah perut pada bagian ujung dan sebuah simpul pada bagian tengahnya.
·         pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Kedua jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda.
 

Selasa, 28 Mei 2013

BAYANGAN OLEH LENSA CEMBUNG



PERCOBAAN 3
BAYANGAN OLEH LENSA CEMBUNG

  1. TUJUAN
Menyelidiki sifat bayangan yang dibentuk  oleh lensa cembung
  1. ALAT DAN BAHAN

Nama Alat / Bahan
Jumlah
Meja Optik
1
Rel presisi
2
Pemegang slide diafragma
1
Bola lampu 12 V, 18 W
1
Diafragma panah 1 celah
1
Tumpukan Penjepit
4
Lensa f=100 mm
1
Lensa f = 300 mm
1
Catu-Daya
1
Kabel penghubung merah
1
Kabel penghubung hitam
1
Tempat lampu bertangkai
1
Penyambung rel
1
Kaki rel
2
Mistar 30 cm
1
Busur derajat
1


  1. DASAR TEORI
LENSA
Lensa adalah suatu benda bening yang dibatasi dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar. Berdasrkan kelengkungannya lensa dibedakan menjadi 2 macam yaitu : lensa Cembung dan lensa Cekung





Pembentukan bayangan karena pembiasan
            P = Pusat kelengkungan bidang permukaan


 



                          i
                                         r’     P
 

                        n                      n’


 


            Bila didepan sebuah bidang sferik yang tebal atau daap dianggap sebuah lensa yang tebal dan jari-jari kelengkungan permukaannya R ditempatkan sebuah benda, maka didalam medium kelengkungan tersebut akan kita dapatkan bayangan benda yang memenuhi persamaan :
                                                                    (1.01)

n        =  indeks bias tempat benda
n’       =  indeks bias lensa tebalnya
R       = jari-jari kelengkungan
S        =  jarak benda ke permukaan lengkungan
S’       =  jarak bayangan ke permukaan kelengkungan
            Telah kita ketahui, bila bendanya berada jauh tak terhingga, atau S = ~ maka bayangan benda akan berada pada titik fokus kelengkungan tersebut, atau S’=f, maka persamaan (1.01) dapat menjadi :
           
                                                                             ( 1.02 )
Bila lensa tebal berada diudara yang mempunyai indeks bias 1 maka n = 1 dan persamaan (1.02) menjadi
                                                                        ( 1.03 )
Lensa Tipis
Apabila lensa tebal mempunyai hanay sebuah permukaan, maka lensa tipis mempunyai dua buah permukaan, yang mempunyai jari-jari kelengkungan  R1 dan R2. Untuk lensa tipis ketebalan lensa dianggap nol atau tidak diperhitungkan.


 
                                    I                          II
                                                                    R1
                                                                       


 
                                    R2



      I   = permukaan pertama
      II =  permukaan kedua
       R1 dan R2 jari-jari kelengkungan masing-masing permukaan.
Persamaan pembentukan bayangan benda
                                                          ( 1.04 )
n        =  indeks bias tempat dan bayangan, atau indeks-bias disekeliling lensa
n’       =  indeks bias lensa
Untuk n = 1(indeks bias udara) maka persamaan (1.04) menjadi
                                               ( 1.05 )
Dan Bila bendanya ada jauh tak hingga S= ~, maka bayangan benda akan berada pada titik fokus lensa atau S’ = f, maka persamaan (1.05) menjadi :
         
         
                                                      ( 1.06 )
f = jarak fokus lensa
Ketentuan :
-          Untuk lensa cembung-cembung (bekonveks) R1 = positif dan R2 negatif.
-          Untuk lensa cekung-cekung (bekonkav) R1 = negative dan R2 positif
-          Atau dapat disebutkan R didsepan lensa negative dan R dibelakang lensa Positif.
1.      Lensa Cembung
          Lensa Cembung adalah lensa yang bagain tegahnya lebih tebal dari pada bagian tepinya. Jenis-jenis lensa cembung seperti di tunjukkan gambar 12


















 




Gambar 12a. Bikonveks    b. plan konveks           c. konkaf konveks      
          Lensa cembung bersifat konvergen, artinya sinar sejajar yang datang ke permukaan lensa dibiaskan menuju satu titik fokus (F). Lensa cembung juga biasa disebut lensa (+).



 
                                                                              Sinar
                        P             F                                     datang
 

Gambar.13 lensa cembung bersifat konvergen
Bagian-bagian lensa cembung

                              R4                 +      R1                    R2              R3


          2F1                   F1                    O               F1                      2F2

                                          f1               f2
    R3            R2                  R1                    R4

          Gambar.14 Bagian-Bagian Lensa
Keterangan lukisan Gambar :
O       = pusat optik
R1        = jari-jari kelengkungan permukaan 1
R2        =  jari-jari kelengkungan permukaan 2
F1       = titik api permukaan 1
F2       =  titik api permukaan 2
f1          =  jarak titik api (fokus) 1   
f2          =  jarak titik api (fokus) 2
R1      =  ruang 1
R2      =  ruang 2
R3        =  ruang 3
R4      =  ruang 4
Pembentukan bayangan oleh lensa cembung
          Lensa cembung mempunyai 2 titik fokus nyata(positif) yang berjarak sama dari titik pusat optic. Untuk menggambar bayangan lensa cembung diperlukan sinar-sinar istemewa sebagai berikut ;


 


                              F                O                 F


                                          Gambar.15.a



 


                                F             O                F        


                                          Gambar. 15.b


 


                                F                O             F        
                             

                                          Gambar.15. c
a.       Berkas sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik api utama (F)
b.      Berkas sinar datang melalui fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
c.       Berkas sinar melalui titik pusat optic O tidak dibiaskan melainkan diteruskan.


Dalam menggambar bayangan lensa cembung digukan dua sinar istemewa
                                             +      
 

         
    P                  F                O                     F                 P

Gambar.16 Pembentukan bayangan lensa cembung
Sifat bayangan pada lensa Cembung
Sifat bayangan pada lensa cembung tegantung letak atu jarak benda terhadap lensa. Perhatikan tabel berikut ini !
Letak benda
Sifat bayangan
Letak bayangan
R1
Maya, tegak dan diperbesar
R4
F
Tidak terbentuk bayangan
-
R2
Nyata, terbalik dan diperbesar
R3
P
Nyata, tebalik dan sama besar
R1
R3
Nyata, terbalik dan diperkecil
R2
Jika kita perhatikan letak benda dan letak bayangan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1)      Benda diruang dua R2 sebelah kiri lensa , bayangan ada di ruang tiga R3 sebelah kanan lensa dan sebaliknya.
2)      Apabila ruang benda lebih kecil dari ruang bayangan, bayangan akan diperbesar, dan sebaliknya.

Hubungan antara jarak Benda (s0) , jarak bayangan (si), dan jarak fokus (f) Lensa Cembung.
Hubungan antara jarak Benda (s0) , jarak bayangan (si), dan jarak fokus (f) pada lensa cembung secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
            atau                                         ( 1.07 )
Keterangan :
S0 = jarak benda
Si = jarak bayangan
F = fokus
R = jari-jari kelengkungan cemin
Ada beberapa hal yang perlu diingat mengenai lensa cekung dan lensa cembung diantaranya ialah
Perlu diingat ! untuk lensa cembung
1)      Benda didepan lensa merupakan benda sejati/ nyata, harga s positif
2)      Bayangan dibelakang lensa merupakan bayangan sejati, diyatakan dalam bilangan positif. Untuk bayangan semu (bayangan didepan lens) dinyatakan dalam bilangan negative
3)      Harga f untuk lensa cembung selalu positif.

Perbesaran BAYANGAN
Sedangkan untuk perbesaran bayangan pada lensa cembung maupun lensa cekung secara matematis dituliskan sebagai berikut :


 
                                                                    ( 1.08 )
Keterangan :
M       =  perbesaran bayangan
S0         = jarak benda
Si       = jarak bayangan
      =  tinggi benda
      = tinggi bayangan
Kekuatan Lensa ( P )
                Kekuatan lensa, atau sering juga dikenal atau disebut dengan daya lensa adalah kebalikan dari jarak fokus lensa
                Kekuatan lensa, atau sering juga dikenal atau disebut dengan daya lensa adalah kebalikan dari jarak fokus lensa
                                                ( 1.09 )

f = jarak fokus lensa diudara
P = kekuatan lensa diudara
Bila f bersatuan meter maka P bersatuan dioptri.

  1. PERSIAPAN PERCOBAAN
Setelah seluruh peralatan siap sesuai daftar alat, maka :
    1. Susunlah alat-alat yang diperlukan, dari kiri, sumber cahaya, lensa           f = 100 mm, diagfragma, lensa f = 300 mm, meja optic dan layer.
    2. Sebagai benda digunakan difragma anak panah yang diterangi sumber cahaya.
    3. Sebagai layar penangkap bayangan digunakan meja optic yang diberdirikan.
    4. Memotong kertas sehingga ukurannya kira-kira 2 cm lebih lebar dari meja optic.
    5. Menyisipkan kertas itu kedalam meja optik
Kertas itu akan bertindak sebagai pelapis layar, agar layar berwarna bersih putih.
    1. Atur kesesuaian  sumber cahaya dengan adaptor maupun sumber tegangan lainya.
    2. Sambungkan rel perisisi yang satu dengan rel perisisi yang lain, agar diperoleh rel yang lebih panjang.



  1. PROSEDUR EKSPERIMEN
a.       Mengaturlah jarak sumber cahaya ke lensa f=100 sama dengan 10 cm. nyalakan sumber cahaya untuk menerangi objek ( anak panah ).
b.      Meletakkan meja optik (layar) di ujung kanan rel.
c.       Mengeser-geser lensa f= 300 mm kekiri atau kekanan, sehingga di layar terbentuk anak panah yang tajam. Bayangan dapat ditangkap di layar disebut bayangan nyata.
d.      Mengamati arah bayangan itu. Membandingkan dengan arah benda. Mengambarkan bayangan itu pada tabel kolom hasil pengamatan. Mengukur bayangannya sama, lebih kecil atau lebih besar ?
e.       Menetapkan jarak benda seperti dinyatakan pada tabel 2 dibawah ini. Mencari bayangannya dengan menggeser-geser layar, kalau-kalau ada bayangan nyata, mencari bayangan dengan melihat kedalam lensa dari arah belakang lensa, kalau-kalau bayangannya maya. Mencatat hasilnya pada tabel 2.












  1. HASIL PENGAMATAN
Menempelkan data yang berupa garis-garis sinar datang dan sinar bias oleh lensa pada tempat di bawah ini.
Bentuk Benda
Bentuk Bayangan





 









 






Jarak benda
Jarak bayangan
Sifat Bayangan
Kurang dari f
-0,1 cm
Maya, tegak, diperbesar
Sama dengan f
~
Tak terbentuk bayangan / tak terhingga
Antara f dan 2f
22 cm
Nyata, terbalik, diperbesar
Sama dengan 2f
20,5 cm
Nyata, terbalik, sama besar
Lebih dari 2f
39,5 cm
Nyata, terbalik, diperkecil





  1. Kesimpulan
Sifat bayangan pada lensa cembung tegantung letak atu jarak benda terhadap lensa. Perhatikan tabel berikut ini !
Letak benda
Sifat bayangan
Letak bayangan
R1
Maya, tegak dan diperbesar
R4
F
Tidak terbentuk bayangan
-
R2
Nyata, terbalik dan diperbesar
R3
P
Nyata, tebalik dan sama besar
R1
R3
Nyata, terbalik dan diperkecil
R2

Letak benda R1


 



                   P                     F                                             F                     P
 


Letak bayangan di F


 



                        P                      F                                              F                      P



Letak bayangan di R2




                                 P                       F                                              F                      P           










Letak Bayangan di P



 




                     P                       F                                             F                       P






Letak bayangan di R3



 




                         P                       F                                              F                     P                 P                           F                                   F                           Ptang dan sinar bias oleh lensa pada tempat di bawah ini.
kedalam lensa cembung