PERCOBAAN 3
BAYANGAN OLEH LENSA CEMBUNG
- TUJUAN
Menyelidiki
sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
- ALAT
DAN BAHAN
Nama Alat / Bahan
|
Jumlah
|
Meja Optik
|
1
|
Rel
presisi
|
2
|
Pemegang
slide diafragma
|
1
|
Bola lampu
12 V, 18 W
|
1
|
Diafragma
panah 1 celah
|
1
|
Tumpukan
Penjepit
|
4
|
Lensa
f=100 mm
|
1
|
Lensa f =
300 mm
|
1
|
Catu-Daya
|
1
|
Kabel
penghubung merah
|
1
|
Kabel
penghubung hitam
|
1
|
Tempat
lampu bertangkai
|
1
|
Penyambung
rel
|
1
|
Kaki rel
|
2
|
Mistar 30
cm
|
1
|
Busur
derajat
|
1
|
- DASAR
TEORI
LENSA
Lensa adalah suatu benda bening yang dibatasi dua
bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar. Berdasrkan
kelengkungannya lensa dibedakan menjadi 2 macam yaitu : lensa Cembung dan lensa
Cekung
Pembentukan bayangan karena pembiasan
P = Pusat kelengkungan bidang permukaan
i
n
n’
Bila didepan sebuah bidang sferik yang tebal atau daap dianggap sebuah lensa
yang tebal dan jari-jari kelengkungan permukaannya R ditempatkan sebuah benda,
maka didalam medium kelengkungan tersebut akan kita dapatkan bayangan benda
yang memenuhi persamaan :
(1.01)
n =
indeks bias tempat benda
n’ = indeks
bias lensa tebalnya
R = jari-jari kelengkungan
S =
jarak benda ke permukaan lengkungan
S’ = jarak
bayangan ke permukaan kelengkungan
Telah kita ketahui, bila bendanya berada jauh tak terhingga, atau S = ~ maka
bayangan benda akan berada pada titik fokus kelengkungan tersebut, atau S’=f,
maka persamaan (1.01) dapat menjadi :
( 1.02 )
Bila lensa tebal berada diudara yang
mempunyai indeks bias 1 maka n = 1 dan persamaan (1.02) menjadi
( 1.03 )
Lensa Tipis
Apabila lensa tebal mempunyai hanay sebuah permukaan,
maka lensa tipis mempunyai dua buah permukaan, yang mempunyai jari-jari
kelengkungan R1 dan R2. Untuk lensa tipis ketebalan
lensa dianggap nol atau tidak diperhitungkan.
I
II
R1
R2
I =
permukaan pertama
II = permukaan
kedua
R1 dan
R2 jari-jari kelengkungan masing-masing permukaan.
Persamaan pembentukan bayangan benda
( 1.04 )
n =
indeks bias tempat dan bayangan, atau indeks-bias disekeliling lensa
n’ = indeks
bias lensa
Untuk n = 1(indeks bias udara) maka persamaan
(1.04) menjadi
( 1.05 )
Dan Bila bendanya ada jauh tak hingga S= ~, maka
bayangan benda akan berada pada titik fokus lensa atau S’ = f, maka persamaan
(1.05) menjadi :
( 1.06 )
f = jarak fokus lensa
Ketentuan :
-
Untuk lensa
cembung-cembung (bekonveks) R1 = positif dan R2 negatif.
-
Untuk lensa
cekung-cekung (bekonkav) R1 = negative dan R2 positif
-
Atau dapat
disebutkan R didsepan lensa negative dan R dibelakang lensa Positif.
1. Lensa
Cembung
Lensa Cembung adalah lensa yang bagain tegahnya lebih tebal dari pada bagian
tepinya. Jenis-jenis lensa cembung seperti di tunjukkan gambar 12
Gambar 12a. Bikonveks b. plan
konveks c. konkaf
konveks
Lensa cembung bersifat konvergen, artinya sinar sejajar yang datang ke
permukaan lensa dibiaskan menuju satu titik fokus (F). Lensa cembung juga biasa
disebut lensa (+).
Gambar.13 lensa cembung bersifat konvergen
Bagian-bagian lensa cembung
f1 f2
Gambar.14 Bagian-Bagian Lensa
Keterangan lukisan Gambar :
O = pusat optik
R1 =
jari-jari kelengkungan permukaan 1
R2 =
jari-jari kelengkungan permukaan 2
F1 =
titik api permukaan 1
F2
= titik api permukaan 2
f1
= jarak titik api (fokus) 1
f2
= jarak titik api (fokus) 2
R1 =
ruang 1
R2 =
ruang 2
R3 =
ruang 3
R4 =
ruang 4
Pembentukan bayangan oleh lensa cembung
Lensa cembung mempunyai 2 titik fokus nyata(positif) yang berjarak sama dari
titik pusat optic. Untuk menggambar bayangan lensa cembung diperlukan
sinar-sinar istemewa sebagai berikut ;
Gambar.15.a
Gambar. 15.b
Gambar.15. c
a.
Berkas sinar
datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik api utama (F)
b. Berkas sinar
datang melalui fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
c.
Berkas sinar
melalui titik pusat optic O tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
Dalam menggambar bayangan lensa cembung digukan dua
sinar istemewa
+
P
F
O
F
P
Gambar.16 Pembentukan bayangan lensa cembung
Sifat bayangan pada lensa Cembung
Sifat bayangan pada lensa cembung tegantung letak atu
jarak benda terhadap lensa. Perhatikan tabel berikut ini !
Letak benda
|
Sifat bayangan
|
Letak bayangan
|
R1
|
Maya, tegak dan diperbesar
|
R4
|
F
|
Tidak terbentuk bayangan
|
-
|
R2
|
Nyata, terbalik dan diperbesar
|
R3
|
P
|
Nyata, tebalik dan sama besar
|
R1
|
R3
|
Nyata, terbalik dan diperkecil
|
R2
|
Jika kita perhatikan letak benda dan letak bayangan,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Benda
diruang dua R2 sebelah kiri lensa , bayangan ada di ruang tiga R3
sebelah kanan lensa dan sebaliknya.
2) Apabila
ruang benda lebih kecil dari ruang bayangan, bayangan akan diperbesar, dan
sebaliknya.
Hubungan antara jarak Benda (s0) , jarak
bayangan (si), dan jarak fokus (f) Lensa Cembung.
Hubungan antara jarak Benda (s0) , jarak
bayangan (si), dan jarak fokus (f) pada lensa cembung secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
S0 = jarak benda
Si = jarak bayangan
F = fokus
R = jari-jari kelengkungan cemin
Ada beberapa hal yang perlu diingat mengenai lensa
cekung dan lensa cembung diantaranya ialah
Perlu diingat ! untuk lensa cembung
1) Benda
didepan lensa merupakan benda sejati/ nyata, harga s positif
2) Bayangan
dibelakang lensa merupakan bayangan sejati, diyatakan dalam bilangan positif.
Untuk bayangan semu (bayangan didepan lens) dinyatakan dalam bilangan negative
3) Harga f
untuk lensa cembung selalu positif.
Perbesaran BAYANGAN
Sedangkan untuk perbesaran bayangan pada lensa cembung
maupun lensa cekung secara matematis dituliskan sebagai berikut :
( 1.08 )
Keterangan :
M =
perbesaran bayangan
S0
= jarak benda
Si = jarak
bayangan
= tinggi
benda
= tinggi
bayangan
Kekuatan Lensa ( P )
Kekuatan
lensa, atau sering juga dikenal atau disebut dengan daya lensa adalah kebalikan
dari jarak fokus lensa
Kekuatan lensa, atau sering juga dikenal atau disebut dengan daya lensa
adalah kebalikan dari jarak fokus lensa
( 1.09 )
f = jarak fokus lensa diudara
P = kekuatan lensa diudara
Bila f bersatuan meter maka P bersatuan dioptri.
- PERSIAPAN
PERCOBAAN
Setelah seluruh peralatan siap sesuai daftar alat,
maka :
- Susunlah alat-alat yang diperlukan, dari kiri,
sumber cahaya,
lensa f = 100
mm, diagfragma, lensa f = 300 mm, meja optic dan layer.
- Sebagai benda digunakan difragma anak panah yang
diterangi sumber cahaya.
- Sebagai layar penangkap bayangan digunakan meja
optic yang diberdirikan.
- Memotong kertas sehingga ukurannya kira-kira 2
cm lebih lebar dari meja optic.
- Menyisipkan kertas itu kedalam meja optik
Kertas itu akan bertindak sebagai pelapis layar, agar
layar berwarna bersih putih.
- Atur kesesuaian sumber cahaya dengan adaptor
maupun sumber tegangan lainya.
- Sambungkan rel perisisi yang satu dengan rel
perisisi yang lain, agar diperoleh rel yang lebih panjang.
- PROSEDUR
EKSPERIMEN
a.
Mengaturlah
jarak sumber cahaya ke lensa f=100 sama dengan 10 cm. nyalakan sumber cahaya
untuk menerangi objek ( anak panah ).
b. Meletakkan
meja optik (layar) di ujung kanan rel.
c.
Mengeser-geser
lensa f= 300 mm kekiri atau kekanan, sehingga di layar terbentuk anak panah
yang tajam. Bayangan dapat ditangkap di layar disebut bayangan nyata.
d. Mengamati
arah bayangan itu. Membandingkan dengan arah benda. Mengambarkan bayangan itu
pada tabel kolom hasil pengamatan. Mengukur bayangannya sama, lebih kecil atau
lebih besar ?
e.
Menetapkan
jarak benda seperti dinyatakan pada tabel 2 dibawah ini. Mencari bayangannya
dengan menggeser-geser layar, kalau-kalau ada bayangan nyata, mencari bayangan
dengan melihat kedalam lensa dari arah belakang lensa, kalau-kalau bayangannya
maya. Mencatat hasilnya pada tabel 2.
- HASIL
PENGAMATAN
Menempelkan data yang berupa garis-garis sinar datang
dan sinar bias oleh lensa pada tempat di bawah ini.
Bentuk Benda
|
Bentuk Bayangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jarak benda
|
Jarak bayangan
|
Sifat Bayangan
|
Kurang dari f
|
-0,1 cm
|
Maya, tegak, diperbesar
|
Sama dengan f
|
~
|
Tak terbentuk bayangan / tak terhingga
|
Antara f dan 2f
|
22 cm
|
Nyata, terbalik, diperbesar
|
Sama dengan 2f
|
20,5 cm
|
Nyata, terbalik, sama besar
|
Lebih dari 2f
|
39,5 cm
|
Nyata, terbalik, diperkecil
|
- Kesimpulan
Sifat bayangan pada lensa cembung tegantung letak atu
jarak benda terhadap lensa. Perhatikan tabel berikut ini !
Letak benda
|
Sifat bayangan
|
Letak bayangan
|
R1
|
Maya, tegak dan diperbesar
|
R4
|
F
|
Tidak terbentuk bayangan
|
-
|
R2
|
Nyata, terbalik dan diperbesar
|
R3
|
P
|
Nyata, tebalik dan sama besar
|
R1
|
R3
|
Nyata, terbalik dan diperkecil
|
R2
|
Letak benda R1
P
F
F
P
Letak Bayangan di P
Letak
bayangan di R3
P
F
F
P
P
F
F
Ptang dan sinar bias
oleh lensa pada tempat di bawah ini.
kedalam lensa cembung